Sejak 2021, Waliku adalah tim teknis Save the Children dan seperangkat alat untuk pendidikan siswa dan manajemen kesejahteraan. Setiap program Save the Children atau mitra pengembangan dapat memanfaatkan produk dan layanan tim Waliku untuk memenuhi persyaratan data mereka untuk pengambilan keputusan program dan tingkat sekolah yang lebih baik.
Perjalanan Waliku dimulai dari ide inovatif Save the Children pada tahun 2017, dilanjutkan dengan studi proof-of-concept dan program uji coba di Kabupaten Sumba Barat, Indonesia selama 2018-2020. Selama periode ini, tim Waliku belajar banyak pelajaran yang membantu menentukan penawaran produk dan layanannya. Pertama, bahwa teknologi digital harus relevan dengan para pengguna dan harus menyederhanakan pekerjaan mereka. Waliku merancang fitur bagi penggunanya untuk kebutuhan guru dan administrator di Indonesia, dan mengurangi beban kerja mereka dengan menyediakan rekapitulasi kehadiran secara otomatis dengan menggunakan format yang sesuai dengan konteks lokal dan nasional. Sebagai hasilnya, di tahun kedua penggunaan harian Waliku adalah bisa mencapai 81% di 21 sekolah uji coba. Kedua, bahwa data dari sebuah instrumen digital harus memberikan wawasan yang menginspirasi pengguna untuk menggunakan solusi secara konsisten. Waliku memberikan informasi langsung kepada administrator sekolah dan guru tentang ketidakhadiran kronis dan sangat kronis, yang dapat mereka gunakan untuk menindaklanjuti setiap murid tindak yang berisiko putus sekolah. Ketiga, alat yang dapat digunakan sebagai modul lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan khusus komunitas sekolah. Oleh karena itu, solusi kami sekarang berbeda untuk memasukkan Waliku Class (untuk manajemen ketidakhadiran siswa), Waliku Admin (untuk administrasi sekolah), Waliku Assess (untuk penilaian klinik sekolah), Waliku Clinic (untuk Puskesmas) dan Dashboard Waliku untuk Dinas Pendidikan kabupaten dan kota, dalam upaya untuk pemantauan keberhasilan program. Terakhir, agar instrumen teknologi digemari dan menyenangkan untuk digunakan, haruslah mempertimbangkan kebutuhan komunitas dan sekolah. Sebagai hasilnya, tim Waliku mulai menambahkan banyak fitur yang dapat dikonfigurasi di alatnya sesuai dengan kebutuhan konteks lokal. Aplikasi Waliku sekarang memiliki kapasitas multi-bahasa, dengan teknologi yang lebih sederhana seperti panggilan telepon dan SMS otomatis, dan format Excel dapat digunakan dengan Waliku untuk memahami dan menindaklanjuti data murid. Selain itu, kami tidak membatasi dukungan kami pada produk Waliku saja. Kami memberikan panduan implementasi untuk program yang mungkin memilih untuk menggunakan produk digital lainnya. Dua contohnya termasuk dukungan kami untuk percontohan Open EMIS di Lebanon dan Kolombia.
0 Comments
|
Berita waliku terbaruBerita dan updates dari Waliku, seiring kami bekerja dengan mitra untuk mewujudkan visi bersama kami, agar setiap anak dapat memperoleh hak atas pendidikan dan kesejahteraan mereka.
|