Setelah satu tahun pembuktian konsep Waliku di Sumba, Indonesia, tim kami menemukan kebutuhan untuk menyesuaikan Waliku lebih lanjut. Dalam mengembangkan versi 2 sistem Waliku, kami beralih ke desain yang berpusat pada manusia (Human-Centered Design) untuk mencapai tujuan kami. Kami menempatkan diri pada posisi pengguna kami, terutama para guru, administrasi sekolah, dan dinas pendidikan kabupaten, kemudian kami menganalisis kebutuhan mereka dan menemukan peluang untuk lebih mengintegrasikan Waliku dengan kebutuhan sehari-hari.
Saat ini, kami sedang membuat prototipe solusi Waliku Versi 2 kami yang akan memberikan alat yang disempurnakan bagi sekolah untuk mengelola ketidakhadiran di sekolah dan alasannya. Pada tanggal 9 Maret, kami mengadakan lokakarya untuk mengumpulkan masukan dan masukan dari guru sekolah, kepala sekolah dan operator tentang Versi 2. Antusiasme mereka terlihat, mereka dengan sigap memberikan pendapatnya selama workshop melalui berbagai permainan dan umpan balik mereka.
0 Comments
Leave a Reply. |
Berita waliku terbaruBerita dan updates dari Waliku, seiring kami bekerja dengan mitra untuk mewujudkan visi bersama kami, agar setiap anak dapat memperoleh hak atas pendidikan dan kesejahteraan mereka.
|