Implementasi penggunaan dan validasi konsep (proof-of-concept) pertama Waliku adalah di Sumba Barat, Indonesia, di mana tingkat kehadiran untuk siswa sekolah dasar pada tahun 2014 adalah 80 persen. Endemik falciparum-malaria, kondisi air dan sanitasi yang buruk dan titik-titik layanan kesehatan yang terpencar secara geografis, membuat Sumba Barat memiliki anak-anak usia sekolah yang meninggal karena penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah seperti diare dan malaria.
Setelah studi kelayakan pada tahun 2017 untuk memperoleh perspektif masyarakat tentang hambatan kehadiran dan kesejahteraan siswa, serta keinginan dan kemampuan mereka untuk terlibat, Waliku diperkenalkan di Sumba Barat di lima sekolah pada tahun ajaran 2018-19.
Tujuan Kami:
Setelah studi kelayakan pada tahun 2017 untuk memperoleh perspektif masyarakat tentang hambatan kehadiran dan kesejahteraan siswa, serta keinginan dan kemampuan mereka untuk terlibat, Waliku diperkenalkan di Sumba Barat di lima sekolah pada tahun ajaran 2018-19.
Tujuan Kami:
- Menyederhanakan proses dinas pendidikan kabupaten untuk mengambil data sekolah tentang siswa dan staf setiap bulan
- Meningkatkan efisiensi sekolah dalam administrasi pencatatan kehadiran staf dan siswa
- Mendukung guru dalam tindak lanjut dan konseling mengenai ketidakhadiran mereka
- Mendukung prosedur screening COVID di sekolah, dan identifikasi serta rujukan siswa yang sakit parah ke klinik setempat
Lokasi |
Durasi |
Jumlah Sekolah |
Jumlah Anak |
Sumba |
2017-2022 |
34 |
8754 |
Bandung |
2021-2022 |
15 |
3500 |
tim negara
|
|